SAUDARAKU, BEGINILAH UCAPAN HARI RAYA YANG DICONTOHKAN PARA SHAHABAT RADLIYALLAHU ANHUM

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

بسم الله الرحمن الرحيم

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكَ

            hari raya3Taqobbalallah minnaa wa minka.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolaniy rahimahullah berkata, ‘Kami meriwayatkan di dalam kitab al-Muhamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair berkata, “Para shahabat Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam apabila bertemu pada hari raya (ied), sebahagian mereka akan berkata kepada sebahagian yang lain,

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكَ

            “Semoga Allah menerima amal dari kami dan kamu”.  [1]

            Dari Shofwan bin Amr as-Saksakiy berkata, aku pernah mendengar Abdullah bin Bas-r, Abdurrahman bin A’idz, Jubair bin Nufair dan Kholid bin Ma’dan. Dikatakan kepada mereka,

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

Dan merekapun mengatakan yang seperti itu kepada selain mereka. [Atsar diriwayatkan oleh Abu al-Qosim al-Ashbihaniy di dalam kitab at-Targhib wa at-Tarhib].

            Berkata asy-Syaikh al-Albaniy rahimahullah, “Maka kedua riwayat tersebut adalah shahih. Para shahabat melakukan hal tersebut, lalu mereka diikuti oleh para tabi’in yang telah disebutkan. Wallahu Subhanahu wa ta’ala a’lam”. [2]

            Dari Muhammad bin Ziyad berkata, ‘Aku pernah bersama Abu Umamah al-Bahiliy dan selainnya dari para shahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka apabila kembali (dari sholat ied) berkatalah sebahagian mereka kepada sebahagian lainnya,

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكَ

            Al-Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, “Sanad hadits ini adalah jayyid”. [3]

            Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang pemberian ucapan pada hari raya. Maka ia menjawab, “Adapun ucapan selamat pada hari raya ied, yang diucapkan sebahagian mereka kepada sebahagian lain jika bertemu setelah selesai menunaikan sholat ied yaitu,

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

(Semoga Allah menerima amal dari kami dan kalian). Atau ucapan,

أَحَالَ اللهُ عَلَيْكَ

(Mudah-mudahan Allah memberi balasan kebaikan padamu) dan yang semisalnya. Maka hal ini telah diriwayatkan dari sejumlah shahabat (Nabi Shallallahu alaihi wa sallam) bahwa mereka biasa melakukan hal tersebut, serta diberi keringanan oleh sejumlah imam seperti al-Imam Ahmad dan selainnya.

            Akan tetapi al-Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Aku tidak pernah memulai dalam mengucapkan hal tersebut kepada seseorang. Sedangkan apabila seseorang yang memulai (ucapan itu) kepadaku, maka aku akan menjawabnya. Yang demikian itu disebabkan menjawab ucapan tersebut adalah wajib, sedangkan memulai untuk mengucapkannya bukanlah termasuk sunnah yang diperintahkan dan hal tersebut juga bukan sesuatu yang dilarang. Oleh sebab itu, barangsiapa yang melakukannya maka hal tersebut ada panutan dan barangsiapa yang meninggalkannya juga ada panutan. Wallahu a’lam”. [4]


[1] Fat-h al-Bariy: II/ 446 dan Tamam al-Minnah halaman 354.

[2] Tamam al-Minnah halaman 355.

[3] Al-Mughniy (II/ 259) oleh Ibnu Qudamah dan Tamam al-Minnah halaman 355-356.

[4] Majmu’ Fatawa: XXIV/ 253.

Tinggalkan komentar